Menggambar Perubahan Sederhana Pada Ekspresi Wajah Kartun
Oleh: Carlos Gomes Cabral; Nastasia Peters. Ada jutaan mata, mulut, hidung, telinga, dagu di dunia, masing-masing dengan karakteristik mereka. Bagaimanapun, dalam menggambar wajah dalam gaya kartun, Anda hanya perlu memahami dasarnya. Sekali Anda menguasai konsep tersebut, perhatikan pada kedalaman, pastikan bahwa kepala abjad Anda memberi kesan tiga dimensi dan Anda telah menguasai teknik menggambarkan dari banyak sekali sudut pandang. Jika Anda sanggup melakukannya, bagus! Tetapi jikalau Anda benar-benar ingin menggambar perhatian pada karya Anda, Anda harus menguasai teknik untuk membawa tokoh kartun menjadi positif dengan ekspresi wajah!
Sebenarnya setiap orang sanggup menggambar wajah. Anda menciptakan bundar dengan beberapa titik dan garis dan siapapun yang melihat akan menyampaikan itu yakni wajah. Tetapi, dalam cara yang sama bahwa ini sesuatu yang gampang untuk dibangun, ini sanggup menjadi sulit ketika bekerjasama dengan perasaan dan emosi...
Tips: Jika Anda mempunyai keraguan perihal bagaimana menggambar wajah kartun, lihatlah pada tutorial sebelumnya; atau, jikalau Anda tertarik dalam mempelajari lebih banyak perihal ekspresi, perhatikan tutorial ini yang ditulis oleh Nastasia Peters.
Perilaku Wajah Manusia
Berbagai ekspresi wajah manusia, menyerupai perbedaan nada suara, sanggup berubah dengan mudah. Ekspresi bukan hanya hasil kontraksi otot belaka, tetapi kombinasi agresi beberapa otot dan mengistirahatkan otot lainnya. Perlakuan grup yang sama, sebagai contoh, dalam kedua situasi dari tersenyum dan tertawa, hanya dalam level intensitas yang berbeda.
Jika saya meminta Anda menjelaskan dengan tepat perasaan yang Anda ketahui dari gambar dibawah, Apa yang Anda katakan?
Saya tahu, Anda akan menyampaikan bahwa sosok tersebut memberi Anda kesan tenang. Mungkin ia berfikir perihal sesuatu. Sebenarnya tidak satupun! Ini bergotong-royong gambar yang menerangkan ketidak adaan emosi, jadi mungkin hening dan santai yakni deskripsi yang baik untuk emosi sebaliknya.
Tak apa jikalau Anda memakai ekspresi ini setiap hari dalam gambar Anda. Nyatanya, ini yakni ekspresi yang dipakai orang dalam 80% keseharian! Ini menerangkan bahwa orang tersebut hanya dengan wajah ini ketika sendiri, lantaran ketika melihat orang lain atau menempatkan orang tersebut dalam suatu situasi, terdapat reaksi, yang akan terjawab dengan reaksi lain! Dan ketika ada dalam kartun, kita harus melebihkan imbas ini hingga penuh untuk membuatnya terang pada pemirsa kita perihal emosi yang sedang disampaikan.
Emosi Primer
Emosi Primer yakni emosi dimana insan tidak mempunyai cukup kendali dari bagaimana mereka berasal. Ini berarti bahwa jenis emosi ini tidak mempunyai arah yang benar. Sebagai contoh, ini biasanya tiba-tiba, dalam rangsangan primer.
Emosi dasar yakni terekspresi di wajah kita tanpa suku, ras atau usia. Berikut saya tunjukan pada Anda yang utama:
- Bahagia (1): Mulut melengkung keatas, alis lebih tinggi, mata terbuka lebar
- Marah (2): Mulut melengkung kebawah, alis dengan ujung agak rendah, mata terbuka lebar
- Takut (3): Mulut melengkung kebawah tak beraturan, alis lebih tinggi dengan bentuk tak biasa, mata terbuka lebar
- Sedih (4): Mulut melengkung kebawah. alis dengan ujung agak naik, mata dengan bulu mata rendah
Tersebut yakni ekspresi utama wajah dan paling sering dipakai selama kehidupan kita. Bagi kartun, banyak mayoritas dari yang Anda akan perlukan untuk membuatkan keempat ekspresi tersebut. Dari ini kita sanggup menerima emosi lainnya.
- Heran (5): Mulut agak terbuka dan kecil, alis lebih tinggi dengan bentuk tak beraturan, mata terbuka lebar
- Sebal (6): Mulut melengkung kebawah tak beraturan, alis rendah dengan ujung kebawah, mata tertutup
“Kenapa Anda memisahkan keduanya dari kelompok pertama?" Sederhana: Jika Anda perhatikan, ekspresi ini yakni variasi dari ekspresi kelompok pertama.
Sekarang, sesudah Anda dikenalkan dengan ekspresi primer, Anda niscaya bertanya-tanya mengapa mereka begitu sedikit, ya kan? Ini sederhana: menyerupai halnya warna utama, yang sanggup dicampur untuk mendapatkan warna lain, emosi utama pun sanggup dicampur untuk menghasilkan beberapa ekspresi wajah kartun lainnya! Coba perhatikan:
Perhatikan, untuk menciptakan ekspresi mengantuk, kita ambil alis dari ekspresi bahagia dan dicampur dengan mata hampir tertutup dari kesedihan. Keren bukan? Emosi Keluarga
Kesenangan tidak berhenti disini! Emosi keluarga yakni emosi yang terbangun dari emosi yang sama dengan hanya mengubah satu komponen wajah, temukan emosi lainnya!Perhatikan hanya lisan yang diubah. Kita sanggup mengekspresikan dua perasaan yang berbeda hanya dengan mengubah sebuah elemen wajah! Berikut yakni pola lainnya:
Sekali lagi, kita hanya mengubah lisan untuk menerima emosi yang kita inginkan. |
Bukan hanya ekspresi primer yang memberi peningkatan pada emosi lain, kita sanggup mengeluarkan emosi ketiga dari emosi sekunder pada wajah kartun. Perhatikan ini:
Seperti yang kita lakukan sebelumnya, hanya lisan bab yang kita kerjakan. |
Kesatuan Emosi Fisik
Emosi dari kesatuan fisik mempunyai konsep sangat erat dengan emosi primer, tetapi, tidak menyerupai mereka, sanggup diasumsikan beberapa dan berbentuk tak terduga.
Mari kita lihat pola lainnya dari reaksi fisik yang kita tidak punya banyak kendali. Saat ini abjad kita tersetrum aliran listrik! Singkatnya: benar-benar kehilangan kontrol atas reaksi Anda sendiri!
Seperti reaksi terkejut yakni sesuatu yang tidak sanggup kita kendalikan dengan baik, dalam kartun ini yakni keuntungan, sehingga kita sanggup melebih-lebihkan ekspresi untuk menerima hasil yang diinginkan. Dalam perkara ini, kita melebih-lebihkan mulut.
Juga perhatikan bagaimana emosi primer menjadi dominan. Kejutan, bahkan menjadi tak terkendali, yakni variasi ketakutan. Yang paling menyenangkan dalam korelasi emosi fisik yakni itu, dalam kehidupan nyata, kita menerima ekspresi ini tanpa khawatir bagaimana kita mendapatkannya, menyerupai ketika terlibat pada faktor luar dan kondisi lainnya.
Intensitas dan Elemen Tambahan
Ekspresi wajah kartun hanya terbatas pada intensitas derajat tertentu. Tergantung pada intensitas, kita sanggup menciptakan hasil yang sangat menyenangkan:
Kembali pada rasa takut, mari mengutak-atik gambar untuk menemukan perasaan panik yang lebih besar!
Contoh bagaimana sudut pandang merubah intensitas eskpresi. |
Perhatikan ketika memposisikan sudut pandang dari atas, ini otomatis memperlihatkan imbas merendahkan abjad kita, membuatnya “menyusut” dan terlihat ringkih menghadapai ancaman. Dalam kontras, ketika memposisikan kamera kita dari bawah, kita menciptakan abjad kita menjadi lebih mengancam! Dagu yang mencolok, seringai dan sorotan membantu menciptakan atmosfir yang tepat dalam ancamannya!
Dalam gaya kartun, abjad mengancam biasanya mempunyai dagu besar dan mata yang lebih kecil. Namun, abjad lemah mempunyai mata yang lebih besar dan lebih ekspresif, namun mempunyai rahang kecil dan lisan selalu sangat erat dengan dagu. Cobalah untuk menerapkan teknik ini di desain Anda dan Anda akan melihat hasilnya!
Bermain Dengan Stereotips dan Konteks Sosial
Untuk menciptakan Stereotip yang lebih besar dengan abjad kita, kita sanggup menambahkan elemen halus yang menguatkan konteks pandangan. Bebebrapa tekhnik sanggup menghasilkan imbas ini seketika, lantaran informasi yang kita bawa dalam hidup kita. Hal ini tergantung pada beberapa faktor menyerupai penyebaran film, televisi dan tokoh dalam kehidupan kita sehari-hari.
Perhatikan ketika mabuk: rambut berantakan, tidak tercukur, kelopak mata berat dan gigi keluar dari lisan menghasilkan gambar tepat dari mabuk. Kita tumbuh untuk mengenali orang-orang yang sedang dalam dampak alkohol dalam periode lama. Sedangkan orang yang sakit dengan hidung lebih besar dan berumur. Mata tertutup dan tetes liur mengindikasikan kesehatan Anda terganggu.
Berikut beberapa contoh. Gambar dibawah sanggup dipakai dalam beberapa konteks. Saya sanggup menyampaikan bahwa laki-laki diatas dengan rasa sakit yang besar, sedangkan laki-laki di bawah meledak dalam kemarahan! Mari masukan beberapa elemen pelengkap untuk melengkapi perubahan persepsi ini. Apakah Anda menyadari kita melakukannya? Dengan menambahkan air mata pada kedua abjad dengan tisu, kita sanggup yakin keduanya menangis.
Sinyal Wajah
Saat kita menambahkan beberapa cara memakai ekspresi kita dalam maksud mengirim sinyal tertentu pada orang lain, wajah kita membawa kita dalam arah berbeda. Hal ini karena, menyerupai emosi fisik, kita tidak mempunyai banyak kendali pada “tanda-tanda” ini, yang menciptakan kita bereaksi dalam cara yang tidak terduga, seringnya diatur dari hati.
Dibawah ini kita mempunyai pola yang terang dari pertukaran sinyal. Sang pencuri hati mengarahkan pandangan fatalnya pada sang gadis, dalam maksud memakai seluruh kekuatan rayuannya untuk merayu dia. Dia menanggapi dengan melihat dengan pandangan yang didominasi oleh nafsu. Anda pikir sang gadis jatuh padanya?
Mari kita lihat pola lain. Gambar dibawh yakni pandangan yang biasa dalam kartun: Si gadis manis melaksanakan pose “mata anak anjing”, yang selalu mendapatkan keinginannya dengan talenta menawannya.
Siapa yang sanggup menolak wajah manis ini?? |
Dalam pelengkap pada arah mata, kita menambahkan sedikit rona pada pipi, memberi kesan bahwa ia gadis pemalu. |
Kesimpulan
Jika Anda mempunyai kesulitan dalam mengekspresikan perasaan dan emosi dalam abjad Anda, sebuah cara untuk mendapatkan hasil lebih baik yakni menggandakan ekspresi ini dalam karakter. Cara ini Anda akan melatih persepsi Anda dan juga memperkaya gudang senjata tekhnik Anda.
Ekspresi wajah yakni subyek pelengkap yang melalui pembelajaran jauh dari wajah untuk mengekspresikan emosi dan perasaan dalam gaya kartun. Seperti yang dikatakan sebelumnya, kita mempunyai kendali penuh dari emosi kita hanya menyerupai kita benar-benar kehilangan kendali ketika kia tergigit anjing sebagai contohnya.
Ingin menciptakan pengalaman menyenangkan? Undang keluarga untuk berfoto dan perhatikan bagaimana mereka semua menciptakan wajah yang sama dalam tersenyum, ini yakni emosi terkendali, dimana mereka berpura-pura dalam perasaanya. Bagaimanapun, cobalah memberi mereka ketakutan yang sangat dan Anda akan melihat bagaimana setiap orang mengekspresikannya ketika mendapatkan rasa takut.
Saya harap Anda termotivasi untuk berlatih apa yang Anda pelajari disini, perihal bagaimana mengekspresikan beberapa emosi dalam abjad Anda. Jangan lupakan, ketika menggambar kartun, Anda perlu melebih-lebihkan sebagian besar ekspresi ini dan memahami setidaknya dasar dari bagaimana mereka terbentuk seketika membawa pengenalan dengan penonton.
Siapa yang tidak pernah memakai kekuatan rayuan untuk memenangkan hati seseorang hanya dengan melihatnya? |
Here ]
Get this widget [
Tag :
ADOBE ILLUSTRATOR
0 Komentar untuk "Menggambar Lisan Wajah Kartun Dengan Perubahan Sederhana"