kumpulan berbagai tutorial

Tutorial Lumion 6 Bahasa Indonesia

Software untuk keperluan visualisasi objek 3 dimensi sangat beragam. Dalam dunia arsitektur terdapat beberapa software, salah satu yang familiar dipakai para arsitek maupun drafter yaitu SketchUp. Hasil output sketchup memang hanya berupa gambar yang mirip sketch, belum berupa hasil render yang mendekati real, oleh alasannya yaitu itu dibutuhkan mesin render berupa software pendukung, biasanya para pengguna sketchup memakai plugin vray, namun kali ini aga akan memakai software realtime render (seperti mesin render game) yaitu memakai software lumion.

Lumion yang terbaru ketika artikel ini ditulis yaitu lumion 6, Software demo dan versi berbayarnya sanggup diunduh melalui situs resmi lumion. Atau bagi para mahasiswa atau pelajar yang belum bisa beli, bisa pakai versi bajakan, haha. Download aja pakai torrent, masternya kira-kira 6GB.

Lumion bukan software untuk menggambar, software ini hanya dipakai sebagai pendukung untuk render, oleh alasannya yaitu itu kita harus menggambar model 3Dnya memakai SketchUp terlebih dahulu, bisa memakai software lain yang formatnya didukung oleh lumion.


Langsung aja ikuti tutorial ini langkah-demi langkah,
*jika gambar kurang jelas, silahkan klik gambar untuk memperbesar

BAGIAN 1 PERSIAPAN FILE SKETCHUP

1. Siapkan model sketchup yang akan dimasukkkan kedalam lumion. Pastikan Objek higienis dari objek-ojek yang tidak terpakai, kemudian letakkan objek didekat sumbu nol x,y,z (pertemuan garis merah hijau, biru) hal tersebut dilakukan semoga ketika diimport ke lumion objek tidak terpencar jauh dari titik nolnya.


2. Berikan material pada masing-masing objek yang akan dibedakan materialnya. (pada lumion objek dikelompokkan menurut material, sebisa mungkin gunakan satu material untuk beberapa objek dengan material yang sama, semoga gampang ketika mengedit material di lumion)


3. Pada tutorial ini aga memakai 7 jenis material (dinding, lantai, rooster, kaca, naat kaca, pintu, stainless).
Setelah dipasang material sesuai kebutuhan, simpan file sketchup (format .skp)
* Jangan hingga ada material yang masih default.

BAGIAN 2 PENGENALAN LUMION

4. Buka lumion maka akan muncul pilihan template scene. Perhatikan kafe System Speed, aga memakai PC dengan spek proc: AMD FX-8350 8core@4GHz | VGA: XFX Radeon 7850HD -256bit-2GB-860MHz-DDR5 | Ram: 8GB. Spek segitu sanggup nilai cuma orange 3 bar, haha. Sesuaikan kemampuan laptop atau PC kalian, jangan dipaksakan ntar rontok ditengah jalan, salah satu jalan bisa pakai lumion versi 5 atau dibawahnya.


5. Buka setting, lakukan ubahan kalau dirasa laptop atau PC kalian masih terasa lemot, bisa mengurangi kualitas editor quality ataupun editor resolution, gunakan yg paling nyaman.


6.Pilih salah satu scene, aga mencoba scene "Mountain in spring" kalau ingin yang mudah, pakai aja yang plain.
Tampilan User Interface lumion mirip dibawah ini.


* Kiri ada hidangan untuk cuaca yang didalamnya terdapat pengaturan tinggi matahari, arah matahari, langit dan awan. Dibawahnya ada hidangan landscape didalamnya terdapat tools untuk mengatur tinggi rendah landscape, mengaktifkan rumput, dll. Dibawahnya lagi ada material editor, kemudian yang paling bawah yaitu hidangan untuk memasukkan objek.

* Kiri Bawah terdapat beberapa library objek yang sudah disediakan lumion, silahkan dicoba satu-satu.

* Kanan Bawah Menu untuk masuk ke editor (gambar orang bawa sekop), hidangan untuk buka file dan save file (gambar disket), hidangan untuk menggambil view per scene format image, hidangan untuk render video.

* Kanan atas, ada status kafe yang dipakai untuk memantau seberapa berat scene yang sedang anda kerjakan. Jika warnanya putih berarti masih ringan, namun kalau sudah merah berarti scene anda sangat kompleks dan biasanya ditandai dengan lag. hehe


BAGIAN 3 IMPORT FILE

7. Untuk memasukkan / import gambar dari sketchup, buka hidangan object-imports-Import new model


8. cari file sketchup yang sudah dibentuk dan dimaterial.


9. Beri nama sesuai kebutuhan


10. Letakkan objek di daerah sesuai keinginan


11. Objek yang sudah diimport masih kaku, alasannya yaitu belum di edit materialnya.


12. Jika objek kurang sempurna maka gunakan tools move, scale, change height, atau rotate.

13. semua tools tadi harus berpusat pada titik nol objek (jika titik nol masih jauh dari objek silahkan baca lagi langkah nomer satu)

14. Jika terjadi objek tenggelam di tanah, maka perlu dilakukan perataan tanah.


BAGIAN 4 EDIT LANDSCAPE

15. cara meratakan tanah dengan membuka hidangan landscape, kemudian pilih terrain, pilih flatten, kemudian atur brush size dan speednya. ratakan tanah dengan menggosokkan brush ke tanah yg miring.

16. Hasil sehabis diratakan, kalau objek masih tenggelam, gunakan tools move.


BAGIAN 5 EDIT MATERIAL

17. Masuk ke hidangan material, kemudian klik pada objek yang akan diedit materialnya.

18. Pilih material yang diinginkan, misalkan dinding memakai jenis concrete.

19. Untuk mengedit lebih lanjut, klik objek lagi, akan muncul jendela material editor, lakukan penyesuaian.

20. Jika warna kurang gelap atau ingin menggganti warna, maka tambahkan nilai colorization, kemudian arahkan pada diagram warna.

21. Jika ingin mengubah orientasi material, kurang memutar atau kurang miring, klik more, kemudian pilih salah satu hidangan pengaturan.

22. Untuk meterial kaca, pada lumion 6 sudah memakai material "pureglass", material beling ini lebih realistic dari versi lumion sebelumnya.

23. Atur parameter sesuai kebutuhan.

24. Hasil sehabis semua material diedit memakai material dari lumion.


BAGIAN 6 IMPORT OBJEK

25. Untuk menambahkan objek mirip pohon, manusia, mobil, dll. Masuk ke hidangan objetcs, kemudian pilih salah satu jenis, misalkan pohon, kemudian klik objek pohon, maka anda akan masuk kedalam hidangan pilihan tanaman. klik pada tanah, maka objek akan muncul.

26. Kemudian untuk memunculkan rumput 3D dari landscape, maka buka hidangan landscape, pilih grass, kemudian aktifkan dengan klik icon power.
*mengaktifkan grass akan menambah beban kerja, jadi aktifkan ketika akan dirender aja.

BAGIAN 7 SAVE

27. Jangan lupa save pekerjaan anda, klik gambar disket di kanan bawah, kemudian save scene, beri nama kemudian klik centang, kalau ada pilihan overwrite, di klik aja.

28. Untuk menyimpan dalam bentuk file image (JPG / BMP / PNG), klik gambar kamera, kemudian atur pandangan pada layar, kemudian pilih desktop atau print, waktu render print akan lebih usang dari render desktop, hal tersebut dikarenakan resolusi untuk print lebih besar dan antialias lebih tinggi.
*resolusi "desktop" diprint kertas A3 Full page tidak pecah.

29. Hasil render sehabis menunggu beberapa saat. (klik gambar untuk memperbesar)


Demikian tutorial lumion yang cukup panjang lebar, haha. Semoga bermanfaat.
Hasilnya masih kurang realistic? tunggu tutorial selanjutnya.

Related Post | Artikel Terkait



Get this widget [ Here ]
0 Komentar untuk "Tutorial Lumion 6 Bahasa Indonesia"

Back To Top